Pola Tidur Bayi

iklan ...


Bagi orangtua yang baru memiliki bayi, tentu akan mengalami kondisi kurang tidur karena sering bangun pada malam hari akibat pola tidur bayi yang belum teratur. Apa sebab bayi sering terbangun di malam hari? Berapa lama bayi tidur?

Penyebab bayi baru lahir terbangun di malam hari yaitu karena bayi baru lahir belum bisa membedakan waktu siang dan malam. Lambung bayi yang baru lahir ukurannya kecil sehingga belum bisa menampung ASI atau susu formula cukup banyak untuk membuatnya kenyang dalam waktu lama.

Bayi yang baru lahir membutuhkan makanan setiap beberapa jam. Ia pasti akan terbangun dan menangis saat merasa lapar.

Bayi yang baru lahir tidur selama 16 jam setiap harinya. Bayi baru lahir memiliki fase tidur yang berbeda yaitu mengantuk, gerakan mata cepat (REM: Rapid Eye Movement), tidur ringan, tidur nyenyak dan tidur yang sangat nyenyak.

Seiring pertumbuhannya maka fase tidurnya akan meningkat, ia akan beradaptasi dengan lingkungan di luar janin. Bayi yang baru lahir juga harus diperhatikan kebutuhan makanannya. Para ibu agar tidak membiarkan bayi mereka tidur terlalu lama sehingga tidak disusui.

Pada bayi yang berat badannya kurang atau lahir prematur, si ibu harus memberikan ASI setiap 3-4 jam, bahkan lebih sering. Bayi yang disusui dengan ASI akan lebih cepat lapar daripada bayi yang minum susu formula karena ASI lebih cepat dicerna oleh bayi. Sehingga bayi ASI setidaknya harus disusui setiap 2 jam pada minggu pertama kelahirannya.

Supaya bayi terbiasa dengan waktu tidurnya, jadikanlah hal tersebut sebagai rutinitas. Perlu diingat, butuh waktu beberapa minggu untuk otak bayi bisa membedakan antara siang dan malam. Tidak ada trik khusus bagaimana agar proses itu bisa terjadi lebih cepat, kecuali Anda terus konsisten dengan rutinitas yang sudah diterapkan.

Selain waktu tidur, yang juga perlu diperhatikan adalah situasi bayi ketika tidur. Ciptakan lingkungan yang aman untuk bayi. Jangan taruh benda yang bisa membuatnya sulit bernapas, seperti mainan, bantal atau selimut. Agar bayi tetap hangat, tanpa selimut, gunakan saja baju dan celana panjang. Posisi tidur bayi juga perlu diperhatikan.

Tahun 1992 American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bayi agar tidur dengan posisi miring atau terlentang untuk mengurangi risiko kematian mendadak pada bayi (SIDS). Namun saat bayi berusia 5-6 bulan, rata-rata bayi sudah bisa berguling ke sisi kanan kirinya. Sehingga orangtua perlu memberikan pembatas bagi bayinya, terutama saat tidur di malam hari. Namun biasanya risiko SIDS sudah mulai berkurang saat usia tersebut.

Anda bisa membuat bayi terbiasa dengan situasi di luar janin setelah ia lahir dengan menghindari memberinya terlalu banyak stimulasi saat disusui atau diganti popoknya. Saat tidur, gunakan lampu yang tidak terlalu terang. Jangan ajak bayi bermain atau terlalu banyak bicara dengannya.

Hal tersebut diatas akan membuatnya berpikir bahwa malam hari adalah waktunya tidur. Bayi yang terlalu lelah di siang hari akan membuatnya susah tidur saat malam hari. Jika bayi tidak tidur pada siang hari hanya kareba agar si bayi bisa lelah dan tidur nyenyak di malam hari, justru hal tersebut tidak akan membuatnya bisa tidur nyenyak.

Saat akan tidur, lakukan rutinitas yang memang dilakukan menjelang tidur seperti membacakannya buku atau menyanyi. Meskipun si kecil masih terlalu muda untuk memahami sebuah rutinitas, setidaknya Anda sudah melakukan pola yang benar dan bermanfaat saat dia mulai besar.

Manakala bayi rewel, gendong, peluk dan bernyanyilah untuk menenangkannya. Di bulan pertama kelahirannya, memanjakannya bukanlah suatu masalah. Berdasarkan penelitian, bayi yang sering digendong akan menurunkan resiko mengalami kolik dan rewel.@

Subscribe to receive free email updates: