Ciri dan Tanda Bayi Cukup ASI?

iklan ...

Satu pertanyaan yang kerap membayangi seorang ibu menyusui adalah apakah bayi sudah mendapatkan ASI yang cukup? Kita bisa menjawab pertanyaan ini dengan cara mengamati tanda bayi cukup ASI yang akan kami paparkan dalam artikel ini, pastikan membacanya sampai habis.

Pada prinsipnya, ibu menyusui tidak perlu membatasi berapa banyak ASI yang diberikan, berikanlah ASI sesering yang bayi butuhkan. Insting seorang ibu dapat mengetahui kapan bayi membutuhkan ASI. Ya, tangisan sang buah hati merupakan salah satu tanda bahwa ia ingin menyusu. Namun ketika ibu sudah memberikan ASI semaksimal mungkin apakah yakin bahwa bayi cukup ASI?

Mengingat ASI adalah satu-satunya makanan terbaik untuk bayi baru lahir sampai usia 6 bulan, maka harus dipastikan kecukupan asupan ASI pada bayi. Jika kebutuhan ini tidak dapat terpenuhi, maka bayi bisa mengalami dehidrasi dan gagal tumbuh yang akan mengganggu perkembangannya juga.

Tanda-Tanda Bayi Cukup ASI

Payudara ibu yang tadinya kencang menjadi kempes atau lembek setelah bayi menyusu. Hal ini menandakan bahwa bayi telah banyak minum ASI sehingga mengosongkan air susu dari ‘wadah’ nya.

Setelah menyusui, bayi tampak santai, tenang dan puas. Padahal sebelum menyusu si bayi terlihat rewel dan tak nyaman.

Bayi memperoleh kembali berat badan awalnya setelah lahir, minggu demi minggu bayi terus bertambah berat badannya. Perlu diketahui bahwa ketika baru saja dilahirkan, kebanyakan bayi akan kehilangan antara 5 dan 9 persen dari berat lahir. Kemudian berat ini akan kembali seperti semula pada saat berusia sekitar 2 minggu.

Pedoman kasar perkiraan pertambahan berat badan bayi yaitu: Pada bulan pertama, bayi harus mendapatkan 5 sampai 10 ons perminggu; di bulan 2 dan 3, berat badan harus bertambah 5 sampai 8 ons perminggu; di bulan 3-6, berat badan harus bertambah antara 2,5 dan 4,5 ons perminggu; dan dari usia 6 sampai 12 bulan, berat badan bayi harus bertambah antar 1 sampai 3 ons perminggu.

Lihat buang air kecilnya. Pada beberapa hari awal setelah lahir, saat bayi mendapatkan susu pertama (kolostrum), biasanya bayi hanya dapat membasahi satu atau dua kain popok per hari.

Setelah ASI banyak diproduksi dan bayi telah menyusu dengan baik, maka bayi akan lebih sering berkemih sehingga dapat membasahi enam sampai delapan kain popok perhari. Frekuensi berkemih ini bisa menjadi tanda bahwa bayi cukup ASI.

Lihat buang air besarnya. Seperti poin di atas, pola buang air besar juga bisa menjadi tanda bayi cukup ASI. Pada bulan pertama, bayi setidaknya buang air besar sebanyak tiga kali sehari, dan warnanya mulai kekuningan pada hari kelima setelah lahir.

Setelah berusia 1 bulan, frekuensi buang air besar menjadi semakin jarang. Setelah bayi sudah mulai makan makanan padat, sekitar usia 6 bulan, maka buang air besar menjadi semakin jarang yang mungkin hanya satu kali sehari.

Subscribe to receive free email updates: